Korupsi

klik pada gambar slide untuk membaca artikel saya..... salam demokrat!!!!!

Fenomena Boys/Girls Band di Indonesia

G

untuk langsung membuka artikel pada gambar slide , klik dua kali pada judul artikel

Yogyakarta Punya Transjogja

klik gambar untuk lihat artikel gan!!!!

Karl Marx "materialisme Sejarah"

belajar bareng yak..

Pelajaran sosiologi pelajaran yang menyenangkan

jangan lupa tinggalkan koment yak...

Komunikasi antar budaya

jangan lupa tinggalkan koment yak...

Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapoora

jangan lupa tinggalkan koment yak...

usaha peningkatan kompetensi profesionalisme guru

jangan lupa tinggalkan koment yak...

Pertumbuhan Pranata Sosial

jangan lupa tinggalkan koment yak...

PEMOGOKAN

jangan lupa tinggalkan koment yak...

Jumat, 30 Desember 2011

Peranan Obyek Wisata Dalam Perkembangan Kepariwisataan Di Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat


Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) merupakan daerah wisata yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. D.I Yogyakarta memiliki beragam jenis bentuk  kepariwisataan, baik itu wisata budaya, wisata alam, maupun wisata jenis lainnya. Sektor pariwisata merupakan bagian penting dalam membangun suatu daerah, karena dari pariwisata ini diharapkan dapat diperoleh devisa, baik dalam penanaman modal asing maupun dalam industry pariwisata. Pariwisata sangatlah penting bagi suatu Negara, setidaknya terdapat tiga fungsi pariwisata dalam pembangunan Negara, yaitu segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak), segi social (penciptaan lapangan kerja) dan segi kebudayaan ( memperkenalkan budaya- budaya kita pada anak cucu dan wisatwan-wisatawan asing).
Suatu  daerah atau Negara akan sulit untuk mengembangkan sector kepariwisataannya jika  hanya memiliki sedikit bahkan tidak memiliki daerah tujuan wisata (DTW). Daerah tujuan wisata(DTW) adalah tempat/ objek yang dituju oleh wisatawan untuk memenuhi kebutuhan rekreasinya. D.I Yogyakarta memiliki banyak sekali DTW yang tentunya memiliki peran dalam proses perkembangan kepariwisataan.
Akan  sangat penting dan menarik untuk dibahas mengenai peranan obyek wisata dalam proses perkembangan pariwisata di D.I Yogyakarta. Dalam essay ini akan  dibahas tentang bagaimana obyek wisata  turut berperan dalam perkembangan kepariwisataan di Yogyakarta. Bagaimana dampak dan pengaruh obyek wisata yang ada terhadap proses perkembangan kepariwisataan di D.I. Yogyakarta. Bagaimana sikap masyarakat terhadap perkembangan dan perluasan obyek pariwisata yang ada di  Yogyakarta.

Pemahaman definisi pariwisata sangatlah beragam antara satu individu dengan lainnya, oleh karena itu dalam penulisan essay ini definisi pariwisata akan mengacu pada pengertian :
Menurut Kodyat (1983) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Pendapat tokoh lain yaitu Burkart dan Medlik (1987) menjelaskan pariwisata sebagai suatu trasformasi orang untuk sementara dan dalam waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.
Dari definisi yang diberikan oleh tokoh diatas dapat disimpulkan pengertian pariwisata yaitu perjalanan yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok dari satu tempat tujuan ketempat tujuan lainnya yang tidak biasa untuk mereka kunjungi sebagai usaha memenuhi kebutuhan rekreasi dan mencari keseimbangan maupun kebahagiaan dengan lingkungan alam,sosial, budaya dan ilmu.
Obyek wisata dapat diartikan sebagai tempat tujuan untuk orang berwisata/ memperoleh kebutuhan rekreasinya. Di D.I Yogyakarta terdapat banyak sekali obyek- obyek wisata yang menawarkan berbagai jenis model pariwisata yaitu misalnya wisata alam, wisata belanja, wisata budaya, wisata sejarah, wisata kesenian, dan lainnya.
Yogyakarta tumbuh dan berkembang sebagai daerah wisata diawali sejak tahun 1970-an. Dalam dunia kepariwisataan, Yogyakarta mendapat predikat sebagai daerah tujuan wisata kedua di indoneisa setelah Bali. Hal diatas dilatar belakangi oleh adanya obyek- obyek pariwisata di Yogyakarta, baik itu wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, maupun jenis lainnya yang perlu untuk dipelihara dan dikembangkan dari segi sarana- prasarananya, factor pendukung kepariwisataan lainnya, seperti transportasi dan akomodasi.
Dinyatakannya Yogyakarta sebagai daerah  wisata lebih memicu pemerintah D.I Yogyakarta untuk mengembangkan pariwisata dengan wujud penambahan sarana transportasi dan akomodasi dan juga pengembangan tempat- tempat wisata di daerah luar kota Yogyakarta, misalnya kaliurang, parang tritis, prambanan, dll.
Perkembangan pariwisata dalam suatu daerah menimbulkan dampak social budaya. Dampak social budaya disini dilihat sebagai konsekuensi dari perkembangan pariwisata yang dapat dilihat dari segi positif dan segi negative. Dampak positif dilihat sebagai keuntungan berkembangnya pariwisata dan dampak negatif dinilai sebagai kerugian yang timbul akibat berkembangnya pariwisata. Pada hakekatnya terdapat tiga bidang pokok yang terkena dampaknya yaitu ekonomi, social, dan lingkungan ( I Nyoman Erawan. 1987.47)
Dampak positif yang ditimbulkan akibat pengembanga pariwisata yaitu dalam bidang ekonomi, pariwisata dapat mendatangkan pemasukan devisa. Dengan adanya perkembangan pariwisata juga dapat menciptakan lapangan kerja baru yang berarti dapat mengurangi pengangguran. Bagi masyarakat disekitar obyek wisata tentunya mengalami peningkatan standar hidup dan kesejahteraan. Dampak positif lainnya yaitu pariwisata dapat mengenalkan kepada generasi muda dan wisatawan asing tentang kebudayaan yang ada di Indonesia. Pariwisata juga dapat menerangkan kepada anak cucu kita mengenai sejarah budaya yang ada.
Selain dampak positif, perkembangan pariwisata juga mempunya dampak negatif yaitu berupa gaya hidup masyarakat di daerah penerima wisatawan. Gaya hidup yang dimaksud disini adalah sikap, tingkah laku, maupun  perilaku yang diakibatkan adanya kontak langsung dengan wisatawan yang berlatar belakang budaya yang berbeda dengan budaya kita. Hal ini dinilai sebagai hal negatif karena masyarakat hanya meniru secara mentah apa yang ia lihat dan perhatikan tanpa menyaring dan memilah dengan baik.
Dalam hal kebudayaan, segi negatif yang muncul yaitu dengan terjadinya komersial budaya. Tempat suci, dijadikan sebagai obyek wisata. Tari- tarian sakral dan adat istiadat diangkat dan dipergelarkan secara umum untuk memuaskan kebutuhan para wisatawan. Dalam bidang lingkungan yaitu terjadinya penebangan pohon yang digunakan untuk sarana pariwisata dan pengrusakan ekosistem alam. Selain itu dampak negatif juga muncul dari penyimpangan- penyimpangan social yang muncul saat terjadinya perkembangan pariwisat, misalkan wisata seks, prilaku masyarakat, adanya limbah, dll. Hal diatas juga terjadi dalam proses perkembangan pariwisata di D.I Yogyakarta. Selain segi positif dampak perkembangan pariwisata ini juga menimbulkan segi negatif.
Berbagai usaha dilakukan oleh Dinas pariwisata PemDa D.I.Y guna menarik minat wisatawan untuk berkunjung yaitu dengan bekerja sama dengan lembaga- lembaga atau badan organisasi yang terkait, seperti dewan kesenian Yogyakarta untuk mengadakan Festival andhong, Festival kesenian, dan lain sebagainya. Yogyakarta yang mempunyai kekayaan dan kekhasan budaya menjadikan wisata budaya sebagai salah satu asset dan daya tarik bagi wisatawan local maupun wisatawan asing untuk berkunjung.
Untuk kepentingan yang berkaitan dengan perkembangan pariwisata di D.I Yogyakarta  pemerintah daerah Yogyakarta dalam hal ini dinas pariwisata dan juga badan swasta lainnya melakukan pembenahan diri dengan membangun, menata, dan memperluas daerah obyek- obyek wisata di Yogyakarta. Obyek- obyek wisata yang dimaksud antara lain Malioboro, candi prambanan, pantai parang tritis, lava tour merapi, keraton Boko, gua kiskenda, Monjali, dan obyek- obyek lainnya.
 Jika berbicara tentang dunia pariwisata di Yogyakarta, tentunya kita tidak bisa melewatkan obyek yang satu ini, yaitu Malioboro. Malioboro meruapakan kawasan wisata belanja yang sangat terkenal dan mnjadi salah satu Ikon wisata Yogyakarta. Malioboro berupa jalan yang membentang menuju ke keraton Yogyakarta yang disamping kanan dan kirinya terdapat lapak- lapak pedagangkerajinan khas jogja, oleh- oleh khas jogja dan sekarang berkembang dengan adanya swalayan, mall, dan took- took yang menjadikan malioboro sekarang ini menjadi pusat perbelanjaa di Yogyakarta. Keberadaan pasar beringharjo juga semakin menambah ramai kawsan malioboro ini.
Malioboro menjadi tujuan utama bagi para wisatwan yang berkunjung ke Yogyakarta. Nama malioboro begitu terkenal sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta. Kawasan wisata malioboro bisa dibilang sangat memenuhi standar daerah obyek wisata, yaitu dilihat dari posisi yang strategis ditengah- tengah kota, akses yang mudah bagi para wisatawan yaitu dengan adanya transjogja dan kawasan malioboro yang dekat dengan stasion tugu. Selain itu akomodasi juga berkembang pesat dengan adanya hotel- hotel maupun temapat penginapan di sekitar kawasan wisata mailoboro. Selain wisata belanja, wisatawan juga dapat berwisata kuliner yaitu warung- warunglesehan yang menyajikan makakan khas Yogyakarta.
Malioboro memanglah sangat berperan dalam perkembngan kepariwisataan di Yogyakarta. Nama malioboro yang begitu terkenal, akses yang mudah, wisata belanja, dan wisata kuliner membuat para wisatawan tertarik untuk berkunjung ke malioboro.
Perluasan dan pengembangan obyek wisata candi prambanan menjadi taman wisata candi itu dilandasi dengan motivasi untuk ikut serta melestarikan peninggalan budaya, mengamankan situs purbakala yang sangat pentinga artinya ditinjau dari segi arkeologi, pengembangan ilmu pengetahuan yaitu sejarah dan ilmu percandian, pengambangan daerah wisata dan peningkatan devisa dan taraf hidup masyarakat setempat. Dengan dibukanya dan dibuatnya candi prambanan sebagai taman wisata ini memberikan pilihan bagi para wisatawan untuki lebih lama berwisata di Yogyakarta yang sangat berperan dalam perkembangan kepariwisataan di Yogyakarta.
Bagi masyarakat sekitar kawasan wisata prambanan, perluasan obyek wisata candi menjadi taman wisata candi diharapkan membawa dampak bagi kemajuan masyarakat, baik kemajuan dibidang ekonomi, maupun kemajuan dibidang pendidiakn atau tingakat ilmu pengetahuan. Kemajuan masyarakat ini diaharapkan dapat menaikkan status social masyarakat. Selain itu pengembangan wisata candi akan dapat memperkenalkan budaya daerah kepada para wiatawan, baik wisatawan local maupun wisatawan asing. Harapan bagi daerah juga pada peningkatan devisa dan bagi masyuarakat terbukanya lapangan kerja dan lahan usaha baru bagi masyarakat.
Obyek wisata lainnya yang menjadi sasaran perhatian untuk dikembangkan lebih lanjut yakni Pantai Parangtritis yang menyimpan banyak sumber daya untuk dikembangkan secara optimal. Sumber daya yang dimaksud disini adalah pantai dengan udara yang bersih, perbukitan pantai, penginapan dan rumah makan,dll. Di antara sumberdaya- sumber daya diatas, pantai merupakan hal yang paling diutamakan untuk menarik minat wisatawan. Diantara banyak pantai yang terdapat di D.I.Y, parang tritis menjadi Ikon pantai di Yogyakarta yang sangat terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan. Akses menuju parang tritis menjadi lebih mudah dengan adanya jembatan kali opak yang member kemudahan transportasi untuk menuju parang tritis. Setiap wisatawan yang hendak berkunjung ke Yogyakarta tentunya akan berat untuk melewatkan pantai parangtritis ini karena penasaran kenapa pantai ini begitu terkenal baik dari adanya mitos nyiroro kidul maupun dari segi keindahan pantai.
Dikawsan wisata pantai parang tritis masyarakat memberikan tanggapan baik yaitu dengan dikembangkannya pantai parang tritis sebagai kawasan wisata, akan semakin ramai. Semakin ramainya pantai parang tritis sebagai daerah wisata akan membawa kemajuan bagi masyarakat disana. Dan hal yang tidak kalah penting yaitu dengan ramainya pantai parang tritis untuk dikunjungi para wisatawan akan menambah pendapataan daerah. Dibukanya pantai parang tritis sebgai obyek wisata pantai memberikan penambahan pilihan obyek wisata bagi para wisatawan asing maupun  local untuk berkunjung dan berlama- lama di Yogyakarta. Hal ini juga  memberikan peran yang luar biasa terhadap perkembangan kepariwisataan di D.I Yogyakarta.
Obyek wisata lainnya yang juga member peran penting terhadap perkembangan kepariwisataan lainnya di Yogyakarta adalah lava Tour Merapi.  Lava Tour Merapi adalah suatu obyek wisata yang dicanangkan pasca letusan Merapi 2010. Lava Tour ini adalah wisata untuk menyaksikan dampak alam dari letusan gunung Merapi. Setelah letusan gunung merapi pada tahun 2010, kawasan merapi dijadikan sebagai obyek wiata oleh pemerintah daerah Yogyakarta. Nama merapi sebagai gunung berapi yang mengalami erupsi empat tahun sekali ini begitu terkenal dan menjadikan timbulnya rasa penasaran dikalangan warga Indonesia yang  akhirnya menarik minat mereka untuk mengunjungi kawasan wisata merapi.
Para wisatawan disajikan pemandangan keadaan daerah sekitar merapi yang telah dilalui lava atau lahar merapi. Letusan hebat merapi pada tahun 2010 kemaren menyebabkan dampak yang luar biasa, karena erupsi kali itu merupakan erupsi terdahsyat dalam 20 tahun terakhir. Tidak hanya wisatawan local saja yang berkunjung ke lava tour merapi, namun wisatawan asing pun antusias untuk mengunjungi merapi dan melihat dampak dari daerah yang dilalui lahar merpai tersebut. Di kawasan merapi ini juga terdapat banyak penginapan yang sebelumnya memang sudah ada untuk rekreasi keluarga. Selain dapat melihat dampak erupsi merapi, wisatawan juga disuguhi pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Pemandangan diatas gunung merapi begitu indah yaitu di wisata kali adem yang juga sangat terkenal di daerah kawasan wisata lava tour merapi. Dibukanya kawsan merapi sebagai daerah tujuan wisata menjadikan Yogyakarta semakin kaya akan obyek wisata yang menimbulkan minat bagi wisatawan untuk berkunjung ke yogyakarata dan melihat keindahan pemandangan alam kawasan lava tour merapi.
Di D.I Yogyakarta masih terdapat banyak lagi obyek- obyek wisata yang juga menimbulkan minat bagi para wisatawan untuk berkunjung. Obyek wisata tersebut misalnya; Monjali, alun-alun Alkid (alun- laun kidul), keraton Boko, kebun binatang gembira loka,dan masih bnyak lagi obyek wisata yang ada di Yogyakarta. Monjali yang merupakan singkatan dari “ Monumen Jogja Kembali” merupakan obyek wisata yang menyajikan gambaran sejarah kembalinya pemerintahan Indonesia di Yogyakarta. Monjali berbentuk gedung semacam pyramid yang didalamnya terdapat benda peninggalan, foto, maupun arsip lainnya yang dijadikan sebagai penarik minat wisatawan. Monjali bisa dikatakan “obyek wisata sejarah” dan “obyek wisata pendidikan” yang ada di Yogyakarta.
 Alun- alun kidul yogyakrta sebenarnya sama dengan alu- alun lain di kota- kota di Indonesia. Hal yang menjadikan alun- alun kidul yang sering disingkat dengan istilah ”ALKID” menjadi sangat menarik dan dijadikan obyek wisata yaitu karena adanya tradisi “masangin”. Masangin yaitu suatu tradisi yang menganggap bahwa barang siapa yang bisa melewati dua pohon besar yang terdapat di alkid ini akan terpenuhi keinginannya. Selain tradisi masangin di alkid juga terdapat sepeda lampu yang membuat alkid ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya.
Keratin boko merupakan obyek wisata berupa candi yang berada diatas bukit. Hal yang menarik dari keratin book ini adalah pemandagan perbukitan yang begitu indah. Keratin boko dapat dikategorikan sebagai wisata alam, wisata budaya, maupun wisata sejarah. Keratin boko saat ini dalam proses promosi dan sosialisasi kepada masyarakat, karena pemerintah melihat keraton boko ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata yang mendukung perlembangan pariwisata di Yogyakarta. Selain obyek- obyek diatas, di Yogyakarta masih banyak obyek- obyek wisata lainnya seperti kebun binatang gembira loka yang menjadi pilihan selanjutnya bagi para wisatawan untuk berwisata di Yogyakarta. Obyek- obyek wisata yang telah disebutkan diatas tentunya memberikan peran yang penting terhadap perkembangan pariwisata di Yogyakarta.
Berkembangnya dunia pariwisata di Yogyakarta ini mendapat tanggapan baik dari masyarakat. Pada umumnya tanggapan masyarakat terhadap berkembangnya dunia pariwisata berkaitan dengan harapan- harapan yang mengacu pada kebutuhan ekonomis, misalnya dengan adanya kesempatan kerja, majunya usaha mereka, dan lain sebagainya. Masyarakat menganggap bahwa pengembangan pariwisata merupakan salah satu program kebijakan pemerintah untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat. Memanglah pada kenyataannya dengan berkembangya obyek wisata di Yogyakarta ini dapat membuka lahan baru bagi masyarakat untuk berusaha dan meningkatkan taraf hidupnya.
Jadi, dunia pariwisata di D.I Yogyakarta akan sulit mengalami perkembangan jika tidak ada obyek- obyek wisata yang mendukung dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta. Tentunya sangat sentral peran dari obyek- obyek wisata yang ada terhadap masa depan dunia pariwisata di Yogyakarta. Perlu adanya pembenahan, pembangunan, penataan dan perbaikan pada beberapa obyek wisata yang ada di jogja ini agar menimbulkan kesan positif bagi para wisatawan untuk berkunjung kembali ke Yogyakarta. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatakan minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta, salah satunya dengan memperbaiki akses transportasi dan akomodasi dan juga menambah obyek- obyek wisata sebagai opsi referensi bagi wisatawaan untuk berkunjung dan berlama- lama di Yogyakarta. Pemerintah juga harus lebih genjar mempromosikan obyek- obyek wisata potensial yang ada di Yogyakarta agar berkembang dan menarik minat masyarakat/ wisatawan untuk berkunjung.
 berkembangnya industry pariwisata akan menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitar obyek wisata. Pengaruh yang muncul terutama terhadap kehidupan ekonomi, social, dan budaya. Pengaruh yang muncul tidak hanya pengaruh positif, namun pengaruh negatipun muncul dari adanya perkembangan pariwisata. pengaruh positifnya masalkan dalam bisang ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, pemasukan daerah, peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar kawsan wisata, dll. Dampak negatifnya yaitu pada lingkungan, adanya penyimpangan social, perubahan sikap dan gaya hidup yang bertolak belakang dengan kebudayaan Indonesia.



  1.  Daftar pustaka:
Gatut, murniatmo. 1993. Dampak pengembangan pariwisata. Yogyakarta. Depdikbud.


Pelajaran Sosiologi, Pelajaran Yang Menyenangkan: Penerapan Psikologi Pendidikan Pada Pelajaran Sosiologi


Pelajaran sosiologi merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah menengah atas (SMA dan sederajat). Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya gejala ekonomi dengan agama, hukum dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan ;politik dan lain sebagainya. Sosiologi juga dapat dikatakan ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam masyarakat atau kelompok. Menusia merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompok dalam masyrakat, akan menyenangkan dan menarik sekali ketika kita mempelajari diri kita sendiri dalam berinteraksi didalam masyarakat. Pelajari sosiologi mengkaji berbagai macam gejala sosial, struktur kemsyarakatan maupun proses berlangsungnya kehidupan bermasyarakat. Psikologi pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari penerapan teori- teori psikologi dalam proses pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam proses pembelajaran. Didalalmya terkait berbagai tingkahlaku yang perlu dimunculkan ketika guru mengajar dan bagaimana siswa belajar. Pelajaran sosiologi akan dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan ketika materi pelajaran diajarkan dengan cara yang menyenang. Pelajaran yang pada hakikatnya sangat menarik untuk dipelajari dan diikiuti penyampaian materi yang menarik akan membuat peserta didik senang dan termotivasi untuk belajar lebih giat. Perasaan senang atau tidaknya peserta didik pada suatu mata pelajaran juga ikut menentukan keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itu perlu dipahami bagaimana cara dan proses suatu pelajaran dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik terkait dengan penerapan psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran .
Telah disamapaikan di awal bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara berbagai gejala sosial. Masyarakat merupakan objek utama kajian sosiologi yang mana melihat sudut hubungan antara manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Pelajaran sosiologi diajarkan pada tingkat sekolah menengah atas. Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, yang pada penjurusan di SMA masuk pada progran jurusan IPS. Sosiologi merupakan ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain. banyak hal penting yang kita ketahui dari peralajaran sosiologi, mulai dari interaksi, nilai, norma, perubahan sosial, modernisasi sampai globalisasi. Peserta didik akan mudah dalam mengambil contoh dari setiap materi yang diajarkan dan bagaimana mengaplikasikan pelajaran sosiologi secara nyata yaitu saat peserta didik hidup dan menjalin hubungan sosial dalam masyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu yang menyenagngkan karena jika dilihat dari obyeknya saja adalah masyarakat, yang berarti kita juga memepelajari diri kita sendiri didalam hidup bermasyarakat. Dengan mempelajari sosiologi kita akan tahu berbagai gejala sosial beserta proses terjadinya. Kita juga bisa mengerti berbagai kelompok sosial beserta klasifikasinya, serta tahu bagaimana tumbuh kembangnya suatu nilai menjadi norma dan bagaimana norma tadi menjadi sebuah pranata yang diciptakan untuk mengatur dan mengurangi berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan pokok manusia dalam masyarakat. Sosiologi tidak hanya mengkaji masyarakat pada lingkup desa yang kental akan nilai kekeluargaan, namun juga perkotaan dengan berbagai gejala sosial yang muncul didalamnya. Berbagai penyimpangan sosial juga dibahas dalam pelajaran sosiologi yang akan sangat menarik untuk ditelaah lebih jauh.
Berbagai hal diatas merupakan sisi menarik dari pelajaran sosiologi yang mana menjadi salah satu alasan sosiologi menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Sosiologi yang berisikan materi dan hafalan yang banyak bisa menjadi hal yang membosankan atau malah menyenangkan tergantung dari proses penyampaian materi yang dilakukan oleh pendidik pada saat proses pembelajaran. Bahkan dalam lapangan terdapat peserta didik yang menyenangi pelajaran sosiologi karena materi pelajaran yang tidak asing lagi bagi dirinya dan dikatakan bahwa sosiologi menjadi pelajaran penyegaran atau refreshing setelah penat mempelajari ilmu eksact seperti matematika, fisika, dll.
Variasi methode pembelajaaran oleh seoarang pendidik akan sangat menentukan sikap senang atau tidaknya peserta didik pada suatu mata pelajaran. Sosiologi dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan bila didukung dengan cara penyampaian materi dan sikap pendidik dalam proses pembelajaran dan terkait dengan penerapan psikologi pendidikan pada pelajaran sosiologi yang mana didalamnya dibahas mengenai tingkah laku yang perlu dimunculkan dalam proses pembelajaran. masalah belajar, masalah pembelajaran, bagaimana seorang guru menyikapi perbedaan individu pesertya didik, pengukuran dan penilaian terhadap hasil dan proses belajar pesrta didik, pemahaman guru terhadap bakat dan minat siswa merupakan beberapa kajian psikologi pendidikan yang dapat diterapkan pada pelajaran sosiologi yang memberikan pengaruh pada keberhasilan guru dalam mendidik dan pesrta didik dalam belajar sosiologi.
Psikologi pendidikan pada dasarnya mempelajari tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik adalah manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Maka disini objek yang dibahas dalam psikoloi pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru yang yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehinngga dapat dikatakan bahwa objek utama psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran.
Terkait dengan penerapan psikologi pendidikan pada mata pelajaran sosiologi yaitu mengenai bagaimana guru memahami perbedaan individu peserta didik, teori belajar apa yang tepat untuk belajar sosiologi, dan berbagai metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran pelajaran sosiologi. Dengan penerapan psikologi pendidikan pada pelajaran sosiologi diharapka dapat membantu keberhasilan proses pembelajaran dan dapat menjadikan sosiologi sebagai pelajaran yang menyenangkan.
Perbedaan indiviual sebagaimana telah diuraikan diatas membawa implikasi terhadap cara guru mengelola proses pembelajaran sosiologi. Setiap peserta didik memiliki perbedaan perbedaan yang diantaranya yaitu perbedaan kepribadian, kemampuan, maupun gaya belajar. Tidak mudah bagi guru untuk memperhatikan perbedaan individual pada diri siswa serta menindak lanjuti dengan pembelajaran yang bersifat pribadi, namun guru harus berusaha memperhatikan perbedaan individual ini dalam proses pembelajaran. Salah satu karakteristik penting dari pembelajaran yang efektif yaitu ketika pembelajaran tersebut mampu merespon kebutuhan individual siswa secara umum. Banyaknya perbedaan dalam diri siswa dan tuntutan guru untuk mengjar dalam waktu yang sama, merupakan suatu kendala yang dapat diatasi dengan membuat variasi metode maupun media pembelajaran. Dalam sosiologi guru dapat menggunakan diskusi bersama untuk merangsang keaktifan semua siswa dalam proses pembelajaran. Dalam menyampaikan materi pelajaran melalui ceramah guru tidak berpusat pada satu atau dua murid yang dianggap pandai, namun guru harus dapat meranglkul seluruh siswa dalam proses pembelajaran dan bahkan memberi perhatian khusus pada siswa yangh dianggap kurang dengan memberikan rangsangan yaitu berupa pendapat- pendapat dari siswa akan suatu kasus yang diangkat dalam pembelajaran. Guru harus memberi kesempatan bagi siswa untuk memilih bagaimana menerima pelajaran dan bagaimana menunjukkan pengetahuannya. Dalam pemberian tugas, guru memberikan pilihan jenis tugas, jadi siswa dapat mengerjakan tugas sesuai degan keinginan dan kemampuan masing- masing.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar menjadi salah satu bagian penting dalam proses pendidikan karena dengan belajar, peserta didik dapat menyerap atas apa yang diberikan saat proses pembelajaran yang diikuti perubahan yang lebih baik pada diri peserta didik. Dari berbagai teori belajar yang berkembang, teori belajar kognitif kontruktivistik merupakan yang paling cocok untuk belajar sosiologi karena ,Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah : menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir sendiri untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi. Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari. Jadi dalam baelajar sosiologi siswa dituntut aktif dalam memecahkan persoalan atau permasalahan yang diangkat guru dalam pembelajaran. Diskudi kelompok menjadi salah satu cara belajar agar siswa mampu mengkontruksi sendiri pengetahuannya dan pemahamannya dalam belajar sosiologi dengan arahan dan bimbingan guru pengampu.
Pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan belajar. Pembelajaran mengambil peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan karena berhubungan bagaimana cara dan proses transfer nilai dari pendidik ke psesrta didik. Terdapat berbagai metode pembelajaran yang cocok digunakan untuk pelajaran sosiologi. Metode tanya jawab memungkinkan siswa untuk termotivasi belajar karena siswa harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa akan mampu mengamati, mengintepretasikan, menyimpulkan, dan menerapkan apa yang didapat selama proses pembelajaran. Metode karya wisata sesekali diperlukan untuk pembelajaran sosiologi, karena dengan metode ini siswa dapat melihat langsung objek yang diamati yaitu pengamatan pada gejala sosial pada masyarakat. Metode diskusi juga efektif untuk pembelajaran sosiologi karena siswa disini diberikan suatu masalah dan diminta untuk menyelesaikan masalah secara kelompok. Jadi siswa akan aktif untuk menyampaikan pendapat saat berdiskusi, dengan bimbingan guru diskusi akan menarik jika melibatkan masalah- masalah sosial yang baru muncul dalam masyarakat(update), siswa akan lebih antusias dan tertarik untuk mengikuti diskusi dengan baik. Guru tidak hanya terpaku pada salah satu metode pembelajaran diatas namun guru harus mampu mengkombinasi dan dengan selang seling memggunakan metode pembelajaran diatas agar siswa tidak jenuh dan bosan dalam belajar sosiologi.
  1. KESIMPULAN
Sosiologi menjadi pelajaran yang menyenagngkan karena jika dilihat dari obyeknya saja adalah masyarakat, yang berarti kita juga memepelajari diri kita sendiri didalam hidup bermasyarakat. Siswa senang belajar sosiologi karena bahasan dalam sosiologi tidak asing lagi bagi siswa karena terdapat dalam masyarakat yang menjadi objek utama kajian sosiologi. Variasi methode pembelajaaran oleh seoarang pendidik akan sangat menentukan sikap senang atau tidaknya peserta didik pada suatu mata pelajaran. Sosiologi dapat menjadi pelajaran yang menyenangkan bila didukung dengan cara penyampaian materi dan sikap pendidik dalam proses pembelajaran dan terkait dengan penerapan psikologi pendidikan pada pelajaran sosiologi yang mana didalamnya dibahas mengenai tingkah laku yang perlu dimunculkan dalam proses pembelajaran. Masalah belajar dan pembelajaran menjadi pokok bahasan dalam psikologi pendidikan. Pemahaman pendidik menyikapi perbedaan yang ada pada masing- masing peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi hal yang penting dan dasar untuk tercapainta suatu proses pembelajaran yang efektif. Teori belajar kognitif kontuksivitis cocok untuk pelajaran sosiologi karena Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah : menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir sendiri untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi. Guru harus mampu mengkombinasikan berbagai methode pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam belajar sosiologi. Hal diatas merupakan penerapan bahasan psikologi pendidikan dalam pelajaran sosiologi, yang pada akhirnya mampu membuat sosiologi menjadi pelajaran yang semakin disenangi oleh siswa sehinnga tuhjuan dari pendidikan itu sendiri dapat tercapai dengan optimal.

  1. DAFTAR PUSTAKA
-Soekanto, soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.RAJAGRAFINDO PERSADA
-Sugihartono, dkk. 2010. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY press

Jumat, 23 Desember 2011

Usaha Pemberantasan Korups




Istilah korupsi merupakan istilah yang tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Bagi sebagian masyarakat di negeri, ini mengartikan korupsi sebagai hal yang menyebabkan negeri ini sulit untuk maju. Memang dilihat dari segi manapun korupsi tidaklah memiliki segi positif, oleh karena korupsi dijadikan sebagai musuh bersama di negeri ini. Korupsi di Indonesia dilakukan mulai dari lapisan bawah masyarkat hingga lapisan atas yaitu pemerintah yang berperan sebagai pembuat kebijakan.
Berbagai usaha untuk memberantas korupsi telah dilakukan oleh pemerintah yaitu salah satunya dengan membentuk lembaga pemberantasan korupsi(KPK). Keberadaan KPK justru menimbulkan masalah baru bagi negeri ini, yaitu KPK yang dibentuk untuk memberantas korupsi justru terjadi praktek korupsi dalam tubuh KPK sendiri.
 Keberadaan korupsi dalam suatu negara akan menghambat negara tersebut bukan saja untuk mencapai perekonomian yang efisien, namun juga pada pembentukan negara yang demokratis. Karena hukum saja sudah berlaku tidak adil dalam pelaksanaanya, hal ini terlihat lemahnya hukum ketika dihadapkan pada uang dan kekuaasaan. Permasalahn korusi di negeri ini sudah sangat kronis dan mesti diberantas secara bertahap.
Mengingat korupsi banyak berawal dari aktivitas ekonomi pemerintah, maka pemberantasan korupsi harusah dimulai dari pemerintah. Dengan fokus masalah yang jelas dan usaha yang keras, dapat dikurangi, walaun akan sangat sulit unluk mencapai titik nol atau tidak ada korupsi sama sekali.
Usaha pemberantasan korupsi setidaknya harus dimulai dalam empat cara:
a. Komitmen yang kuat pada para pemimpin
b. Mengurangi korupsi dari sisi demand Ini bisa dilakukan dengan secara perlahan lahan mengurangi keikutsertaan pemerintah dalam aktivitas ekonomi. Peran pemerintah selanjutnya hanya sebagai fasilitator, dan memastikan aktivitas ekonomi berjalan lancar serta meminimalkan terjadinya kegagalan pasar.
c. Mengurangi korupsi dari sisi supply Salah satu ciri negara dengan tingkat korupsi yang rendah adalalh adanya pelayanan publik yang baik, dimana para pekerja (penyedia jasa publik) digaji dengan jumlah yang cukup baik. Tanzi (2000) mengatakan bahwa memerangi korupsi bukan}ah hal yang mudah. Dicontohkan oleh beberapa negara seperti Singapura dan Hong Kong yang memberikan gaji kepada presiden, perdana menteri, menterl. serta posisi penting pada pemerintahan dengan tingkat yang termasuk tertinggi di dunia. Meskipun tidak berarti dengan gaji yang tinggi ini korupsi bakal hilang namun setidaknyai nsentif dapat menjadi tereduksi.
d. Meningkatkan Kontrol dan Hukuman.
Setetah ruang dan peluang untuk melakukan korupsi itu direduksi, sesuai dengan langkah langkah
di atas, maka sisa sisa peluang kemunculan motif untuk melakukan korupsi harus benar — benar
dihilangkan dengan cara memberikan kontrol yang ketat serta hukuman yang benar kepada pana
pelakunya. Negara — negara yang berhasil melakukan pemberantasan korupsi seperti Singapura
dan HongKong, membentuk Biro Investigasi Khusus untuk memberikan kontrol dan pengusutan
atas segala macam dugaan konipsi. Tim haruslah dibentuk sedemildan rupa, sehingga bebas darii
pengaruh dan tekanan politik mempunyai integritas diberikan gaji yang tinggi untuk menghindar
dari pengaruh suap. Selanjutnya perlu ditekankan adanya penegakan hukum kepada siapapun
yang terbukti melakukan korupsi, sebingga kerja keras tim investigasi menjadi tidak sia sia.
Sumber:
Farah Dewi, Siti Nurfitriah, “Analisis Pengaruh Korupsi terhadap Pertumbuhan, Investasi Domestilç
dan FDI”, Tesis, Program Pasca Saijana UI, Depok 2002.

Fenomena Boys/Girls Band Di Indonesia


gaya Korea kembali mencuat dalam pergaulan anak muda. Akhir-akhir ini begitu genjar bermunculannya boy/girls band yang mengikuti korea dalam penampilan dan gaya bermusikya yaitu KPOP. saat ini Pasti anak muda sudah tidak asing mendengar tentang Smash, Max 5, 7 Icons, dan Cherry Belle, serta masih banyak lagi boy/girls band lainnya yang mengkontaminasi para kaum muda di Indonesia. Trend boy/ girls band di Indonesia sangat terlihat jelas bagaimana mereka hampir setiap saat menghiasi laya rkaca pemirsa Indonesia dalam berbagai acara music yang disiarkan oleh beberapa stasion televise yang ada. Fenomena Boy/Girls Band Korea di Indonesia tak lantas diterima begitu saja oleh para remaja, karena awalnya mereka berpikir bahwa Indonesia tidak bisa kreatif, Tapi seiring semakin bertambanhnya Boy/Girls Band baru, para penggemar ini pun sudah bisa menerima kehadiran band yang mengikuti gaya ala Korea itu.

Boy/Girls Band memang menjalar ke berbagai kalangan anak muda. Ada pro dan kontra tentang kehadiran mereka di jagad musik Indonesia. Ada yang mengidolakan dengan sangat luar biasa, hingga penampilan, sampai gaya bicara mereka pun diikuti dengan lantang.  Satu diantaranya adalah Eka Nofianti, mahasisiwi Jurusan pendidikan Sosiologi di UNY yang berhasil saya wawancarai. Menurutnya boys/girls band asal Korea yang kini kian dinikmati wanita muda Jakarta, menampilkan ragam gaya busana, serta mempunyai paras tampan, semakin mempesona. “Cowoknya ganteng-ganteng, bajunya keren-keren, dan lagunya ga ngebosenin,” ungkapnya tersenyum.  

Dari dulu di negeri dengan etnis homogen yang juga terkenal dengan serial dramanya itu, Boy/Girls Band-nya memiliki kreatifitas, serta keseriusan dalam menggarap sebuah lagu, salah satunya adalah Super Junior alias Suju, bintang Korea yang melejit lewat album keempat, Bonamana.
Penampilan baik serta kekompakan Boy/Girls Band yang anggotanya bisa mencapai lima sampai delapan orang, membuat menarik perhatian kaum hawa. “Tariannya bagus-bagus, setiap Boy Band punya musik sendiri, dan gayanya beda-beda, mempunyai ciri khas tertentu,” kata Eka.

Jika dibandingkan Boy/Girls Band dengan Indonesia, menurut Eka, boy band Indonesia demam mengikuti trend Korea. “Keseriusan dalam menggarap lagu jangan hanya demam, ikut-ikutan trend yang sedang berkembang,” harapnya.

Disalah satu telivisi swasta, drama Korea bisa tiga kali dalam satu hari ditayangkan. Sound trek dalam drama Korea yang sangat enak didengar membuat ketertarikan pada Boy/Girls Band.  

Namun penampilan mereka pun mengundang kontra tentang keberadan Boy/Girls Band di Indonesia. Akhmad Harun, salah satu mahasiswa di UNY menilai,  Boy/Girls Band di Indonesia belum layak disebut Band. Pasalnya, dari segi kreatifitas Boy/Girls Band pun masih perlu dipertanyakan. “Boy/Girls Band Indonesia tidak kreatif dalam mencipta sebuah lagu, kebanyakan hanya meniru dari bintang-bintang Korea yang ada lebih dahulu.  Hanya sangat kreatif mengunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, cuma gayanya ga bagus-bagus amat, terlalu heboh saat tampil dan lebih tepatnya mereka hanya menang tampang,” ungkap Harun.