Senin, 19 Desember 2011

KARL MARX "MATERIALISME SEJARAH"


biografi karl marx

          Karl Marx lahir di Trier, Prussia pada tanggal 5 Mei 1818 ( George Ritzer, 2011 ) Ayahnya Heinrich dan ibunya Henrietta berasal dari keluarga rabbi Yahudi. Heinrich memperoleh pendidikan sekuler dan mencapai kehidupan borjuis yang cukup mewah sebagai seorang pengacara yang berhasil. Namun karena adanya kepentingan politik dan sosial, Heinrich beserta keluarganya memutuskan masuk Protestan dan diterima dalam gereja Luteran ketika Marx masih sangat muda. Pada usia delapan belas tahun, sesudah mempelajari hukum selama satu tahun di Universitas Bonn, Marx pindah ke Universitas Berlin yaitu Universitas yang sangat di pengaruhi oleh Hegel dan para Hegelian muda yang begitu sportif, namun kritis terhadap guru mereka. Tahun 1841 Marx menerima gelar doktor filsafat dari Universitas Berlin,sesudah menyelesaikan disertasi doktornya, Marx berniat untuk memasuki karir akademis. Namun, karena sponsornya Bruno Bauer dipecat dari pos akademisnya karena pandangan-pandangan yang kiri dan antiagama, Marx tidak memiliki dukungan. Dengan tertutupnya pintu masuk dunia akademis, Marx menerima tawaran untuk menulis dalam surat kabar borjuis liberal yang baru bernama Rheinische Zeitung. Pendirian radikal-liberal surat kabar itu mencerminkan oposisi borjuis terhadap sisa-sisa sistem aristokrasi-feodal kuno. Dalam kurun waktu sepuluh bulan Marx dapat menjadi pemimpin redaksi surat kabar itu. Tidak lama setelah Marx bekerja disana, surat kabar tersebut ditekan dan ditutup oleh pemerintah akibat pendirian politik Marx itu sendiri. Marx banyak menulis esai-esai yang di taburi prinsip-prinsip demokrasi,humanisme dan idealisme muda, dimana ia menolak keabstrakan filsafat Hegelian, mimpi naif komunis dan lain sebagainya.
            Marx menikah pada tahun 1843. Tidak lama setelah pernikahannya dengan Jenny von Westphalen putri seorang bangsawan, Marx dan istrinya terpaksa meninggalkan Jerman untuk mendapatkan suasana yang lebih liberal di Paris. Selama tinggal di Paris ( 1843-1845 ) Marx terlibat dalam kegiatan radikal. Paris pada masa itu merupkan pusat liberalisme dan radikalisme sosial dan intelektual yang penting di Eropa, dan Marx berkenalan dengan pemikir-pemikir penting dalam pemikiran sosialis Perancis termsuk St. Simon dan Prudhon dan juga dengan tokoh-tokoh revolusioner seperti Blanqui. Dan akhirnya dari seorang liberal radikal ia menjadi seorang sosialis. Di Paris ia bergulat dengan gagasan Hegel dan pendukungnya, tetapi ia juga mendalami dua kumpulan gagasan baru sosialisme Prancis dan ekonomi politik Inggris. Ketika Marx menetap di Paris dia bertemu dengan orang yang menjadi sahabat sepanjang hayat, penopang finansialnya dan kolaboratornya yaitu Friedrich Engels. Engels sendiri merupakan anak penguasa pabrik tekstil dan menjadi seorang sosialis yang bersikap kritis terhadap kondisi kehidupan yang dihadapi kelas buruh atau pekerja. Tahun 1844 Marx dan Engels mengadakan diskusi panjang di sebuah Cafe terkenal di Paris dan meletakkan landasan kerja untuk bersahabat seumur hidup. Kendati Marx dan Engels memiliki kesamaan orientasi teoretis, ada banyak perbedaan di antara kedua orang ini. Marx cenderung lebih teoretis, intelektual acak-acakan, dan sangat berorientasi pada keluarga sedangkan Engels adalah pemikir praksis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat serta orang yang yang tidak percaya pada institusi keluarga. Ditengah perbedaan-perbedaan tersebut, Marx dan Engels membangun persekutuan kuat.
          Pada tahun 1845 Marx diusir dari Paris oleh pemerintah  Paris ( atas permintaan dari pemerintah Prusia yang terganggu oleh tulisan-tulisan Marx yang berbau sosialis ). Dari Paris Marx bertolak menuju Brussel. Radikalismenya tumbuh dan ia menjadi anggota aktif dalam gerakan revolusioner internasional. Di Brussel dia mengadakan kontak dengan buruh-buruh dan juga kaun cendekiawan.Pada tahun 1846 Marx dan Engels bertolak menuju Inggris. Tidak lama setelah itu, mereka membentuk panitia urusan surat-menyurat, supaya dapat mempertahankan kontak dengan kaum sosialis Perancis, Jerman, dan Inggris. Segera Marx dan Engels diundang untuk mengikuti Communist League, suatu organisasi revolusioner yang bermarkas di London. Sesudah perdebatan sengit antara Marx dan Weitling dalam organisasi itu mengenai waktu yang tepat untuk revolusi proletariat dan mengenai persiapan kaum borjuis, Marx ditugaskan untuk menulis suatu pernyataan yang akan menjadi program teoretis untuk organisasi itu. Hasilnya berupa Manifesto Komunis, yang diterbitkan pada tahun 1847. Manifesto Komunis merupakan sebuah karya besar yang di tandai oleh slogan-slogan politik yang termasyur seperti ‘‘kaum buruh seluruh dunia bersatulah’’ dan bertahun-tahun lamanya menjadi bacaan yang paling laku dari tulisan-tulisan Marx. Namun berbanding berbalik dengan tulisannya yang lain seperti Economic and Philosophical Manuscript yang tidak dapat diterbitkan.
          Pada tahun 1848 Marx diundang kembali ke Paris oleh suatu pemerintahan baru. Sesudah tinggal sebentar di Paris, Marx kembali ke Jerman untuk menerbitkan Neue Rheinische Zeitung. Namun pada tahun 1849 surat kabar tersebut tidak lagi terbit dan Marx diusir lagi dari Jerman. Dia kembali ke Paris tetapi tidak diijinkan tinggal di sana, dia lalu bertolak ke London dan mengingat kegagalan revolusi politik tahun 1848, ia menarik diri dari aktivitas revolusioner dan beralih ke kegiatan riset yang lebih rinci tentang peran sistem kapitalis. Studi ini akhirnya menghasilkan sebuah karya besar berupa tiga jilid buku Das kapital, yang jilid pertama di terbitkan tahun 1867, kedua jilid yang lainya di terbitkan sesudah ia meninggal. Selama riset dan menulis itu ia hidup dalam kemiskinan, mengandalkan honorarium tulisannya, namun sedikit terbantu dengan bantuan dana dari Engels. Tulisan yang dihasilkan Karl Marx ketika di London antara lain yaituThe Class Struggles in France dan The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte. Untuk mencari uang Karl Marx juga membuat artikel-artikel mengenai peristiwa-peristiwa di Eropa yang dimuat dalam New York Daily Tribune. Pada pertengahan tahun 1850-an Marx menerima warisan kecil dari keluarga istrinya yang sudah meninggal.
            Tahun 1864 Marx terlibat kembali dalam kegiatan politik, bergabung dengan ‘The Internasional’, sebuah gerakan buruh/ pekerja internasional. Ia segera menonjol dalam gerakan itu dan mencurahkan perhatian selama beberapa tahun untuk gerakan itu. Ia mulai mendapat popularitas, baik sebagai pimpinan internasional maupun sebagai penulis das kapital. Buku itu dikenal kalangan luas sebagai suatu analisa teoritis dan historis yang menentukan tentang dinamika-dinamika masyarakat kapitalis dan mengenai keruntuhan. Bersama dengan The Communist Manifesto, Das Kapital terus menjadi paling terkenal di kalangan luas di antara karya-karya Marx, khususnya di Amerika sampai sesudah Perang Dunia II.Namun sukses Federasi Internasional itu sangatlah singkat akibat adanyaperpecahan, perebutan kekuasaan, gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang diderita oleh Marx menandai akhir karir Marx sehingga akhirnya di pertengahan tahun 1870-an federasi itu tidak berfungsi lagi.
          Ketika Marx sudah tua, ia memilih menghabiskan banyak waktu dengan keluarga, namun ia masih terus menulis dan sering mengadakan kontak surat-menyurat dengan pemimpin-pemimpin sosialis dari seluruh Eropa dan situasi keuangannya menjadi lebih baik berkat tunjangan yang diberikan Engels. Pada tanggal 14 Maret 1883 ( dua tahun setelah kematian istrinya dan satu tahun setelah kematian anak perempuannya ), Marx meninggal.


 Orang-orang yang Berpengaruh terhadap  kehidupan dan Pemikiran Karl Marx
          Banyak orang yang berpengaruh bagi perjalan hidup Karl Marx dan mempengaruhi pemikiran-pemikirannya baik yang tinggal disekelilingnya maupun tidak, antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Heinrich ( ayah Karl Marx )
Bagaimanapun juga dari ayahnya, Marx memperoleh pengetahuan pemikiran pencerahan abad kedelapan belas. Namun di masa mudanya, Karl Marx tidak menganut kepercayaan politik monarki ayahnya.
2.      Keluarga Ludwig von Westphalen
Mereka merupakan tetangga akrab dan dari mereka Karl Marx juga memperoleh pengetahuan mengenai pemikiran pencerahan abad kedelapan belas seperti yang diperoleh dari ayahnya.
3.      Kelompok Hegelian muda
Sebagai akibat dari hubungannya dengan kelompok Hegelian muda ini, beberapa unsur dasar teori sosialnya mulai dibentuk.
4.      Filsuf Jerman G.W.F Hegel. Meski Hegel sudah mati waktu Marx masuk Universitas Berlin, namun semangat dan filsafatnya masih menguasai pemikiran filosofis dan sosial disana. Pendekatan Marx khususnya mengenai dialektis juga dipengaruhi dari pemikiran Hegel yang kemudian membentuk semua karyanya. Marx menerima arti penting kontradiksi-kontradiksi untuk perubahan historis atau percaya bahwa masyarakat terbentuk di sekeliling kontradiksi-kontradiksi yang hanya bisa diselesaikan melalui perubahan sosial yang aktual seperti yang diungkapkan oleh Hegel. Salah satu kontradiksi mendasar yang dilihat Marx adalah antara sifat manusia dan syarat-syarat kerja di dalam kapitalisme. Namun, berbeda dengan Hegel, Marx tidak percaya bahwa kontradiksi-kontradiksi ini bisa dipecahkan di dalam pemahaman kita, yakni di dalam pikiran-pikiran kita. Marx juga menganut asumsi-asumsi filsafat sejarah Hegel, bahwa melalui sejarah umat manusia mewujudkan dirinya ke arah sebuah telos (tujuan) tertentu. Seperti Hegel, Marx juga merefleksikan kenyataan negatif, yaitu alienasi.
5.      Friedrich Engels. Engels merupakan sahabat sepanjang hidupnya, penopang finansial Marx ketika dia mengalami kesulitan keuangan, dan kolaboratornya. Mereka berdua bersikap kritis tehadap kondisi yang dialami oleh kelas buruh/ pekerja. Engels sangat berpengaruh dalam kehidupan Marx, karena bersama Engels dia dapat menulis tulisan-tulisan yang akhirnya dapat diterbitkan seperti the Manifesto of the communist Party dan lain sebagainya.
6.      Istrinya yaitu Jenny von Westphalen
Secara tidak langsung sang istri sangat berpengaruh penting terutama dalam menemani perjalanan hidup Karl Marx yang penuh liku. Dia yang selalu ada di samping Karl Marx sebagai motivator sekaligus sebagai pasangan hidup.
 Pemikiran Soiologis Karl Marx Mengenai Materialisme Sejarah dan Kritik terhadap Kapitalisme

1.    Materialisme Historis Marx
     Pandangan materialis sejarah adalah teori Karl Marx tentang hukum perkembangan masyarakat. Inti pandangan ini ialah bahwa perkembangan masyarakat ditentukan oleh bidang produksi. Bidang ekonomi adalah basis, sedangkan dua dimensi kehidupan masyarakat lainnya, institusi-institusi sosial, terutama negara, dan bentuk-bentuk kesadaran sosial merupakan bangunan atas. Oleh karena faktor penentu adalah basis, maka harus memperhatikan dahulu bidang ekonomi. Ciri yang menurut Marx paling menentukan bagi semua bentuk ekonomi sampai sekarang adalah pemisahan antara para pemilik dan pekerja. Masyarakat terdiri dari kelas-kelas sosial yang membedakan diri satu sama lain berdasarkan kedudukan dan fungsi masing-masing dalam proses produksi yaitu kelas-kelas pemilik dan kelas-kelas pekerja. Disini kelas pemilik begitu berkuasa. Misalnya para pemilik tanah mengontrol para buruh tani. Itu berarti bahwa para pemilik dapat menghisap tenaga kerja para pekerja. Kelas-kelas pemilik merupakan kelas-kelas atas dan kelas-kelas pekerja merupakan kelas-kelas bawah dalam masyarakat. Jadi menurut Marx ciri khas semua pola masyarakat sampai sekarang ialah, bahwa masyarakat dibagi ke dalam kelas-kelas atas dan bawah. Struktur ekonomi tersusun sedemikian rupa hingga yang pertama ( pemilik ) dapat hidup dari penghisapan tenaga kerja yang kedua ( pekerja ).
     Bangunan atas mencerminkan keadaan itu. Negara adalah alat kelas-kelas atas untuk menjamin kedudukan mereka sedangkan “bangunan atas idealis” istilah Marxis bagi agama, filsafat, pandangan-pandangan moral, hukum, estetis dan lain sebagainya berfungsi untuk memberikan legitimasi pada hubungan kekuasaan itu. Jadi Marx menolak paham bahwa negara mewakili kepentingan seluruh masyarakat. Negara dikuasai oleh dan berpihak pada kelas-kelas atas, meskipun kadang-kadang juga menguntungkan kelas-kelas bawah. Walaupun negara mengatakan ia adalah milik semua golongan dan bahwa kebijaksanaannya demi kepentingan seluruh masyarakat namun sebenarnya negara melindungi kepentingan kelas atas ekonomis. Maka negara menurut Marx termasuk lawan kelas-kelas bawah. Negara bukan milik dan bukan kepentingan mereka. Dari negara mereka tidak dapat mengharapkan sesuatu yang baik. Seperti halnya negara, begitu pula agama, filsafat, pandangan tentang norma-norma moral dan hukum dan sebagainya menurut Marx tidak mempunyai kebenaran pada dirinya sendiri, melainkan hanya berfungsi untuk melegitimasikan kepentingan kedudukan kelas atas.
     Seperti halnya negara, begitu pula agama, filsafat, pandangan tentang norma-norma moral, serta hukum dan sebagainya menurut Marx tidak mempunyai kebenaran pada dirinya sendiri, melainkan hanya berfungsi untuk melegitimasikan kepentingan kedudukan kelas atas. Cara suatu masyarakat berfikir, apa yang dianggapnya sebagai baik, bernilai, dan masuk akal, menurut Marx ditentukan oleh kelas-kelas yang menguasai masyarakat. “Bangunan atas ideologis” itu menciptakan kesan bahwa kesediaan masing-masing kelas untuk menerima kedudukannya dalam masyarakat adalah sesuatu yang baik dan rasional. Jadi fungsinya ialah membuat kelas-kelas bawah bersedia untuk menerima kedudukan mereka sebagai kelas-kelas bawah.
     Materialisme Historis atau sejarah materialisme ( istilah yang tidak digunakan Marx ) sangat berguna untuk memberinya nama pada asumsi-asumsi dasar mengenai teorinya, dan memberinya suatu pemahaman yang tepat. Dari The Coomunist Manifesto dan Das Kapital, secara tradisional sudah diasumsikan bahwa tekanan utama Marx adalah pada kebutuhan materil dan perjuangan kelas sebagai akibat dari usaha-usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Dalam pandangan ini, ide-ide dan kesadaran manusia tidak lain daripada refleksi yang salah tentang kondisi-kondisi materil. Tambahan pula, perhatian dipusatkan pada usaha Marx untuk meningkatkan suatu revolusi sosialis sehingga kaum proletariat dapat menikmati sebagian besar kelimpahan materil yang dihasilkan oleh indurteialisme. Asumsi-asumsi tradisional ini sedikit menyimpang ( bias ), dimana Marx sangat menekankan pentingnya kondisi-kondisi materil yang bertentangan dengan idealisme Hegel, tetapi dia tidak menyangkal kenyataan kesadaran subyektif atau peranan penting yang mungkin ikut menentukan dalam perubahan sosial.
a.    Kelemahan-kelemahan Filsafat Abstrak Tradisional
Tekanan materialisme Marx harus dimengerti sebagai reaksi terhadap interpretasi idealistik Hegel mengenai sejarah. Filsafat sejarah ini menganggap bahwa suatu peranan yang paling menentukan adalah yang berasal dari evolusi progresif ide-ide. Marx menolak filsafat sejarah Hegel, dimana teori idealistik Hegel mengabaikan kenyataan yang jelas bahwa ide-ide tidak ada yang secara terlepas dari orang-orang yang benar hidup dalam lingkungan materil dan sosial yang sungguh-sungguh riil.
Konsepsi materialis Marx yang diterapkan pada perubahan sejarah untuk pertama kalinya dijelaskan dalam The German Ideology yang disusun bersama Engels. Tema pokok dalam karya ini adalah bahwa perubahan-perubahan dalam bentuk-bentuk kesadaran, ideologi-ideologi, atau asumsi-asumsi filosofis mencerminkan, bukan meyebabkan perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial dan materil manusia. Kondisi-kondisi materil manusia bergantung pada sumber-sumber alam yang ada dan kegiatan manusia yang produktif. Manusia tidak seperti binatang, dimana kebutuhan manusia itu tak pernah terpuaskan. Manusia juga tidak menyesuaikan dirinya dengan alam atau mengolah lingkungan materilnya sebagai manusia yang terisolasi sebaliknya mereka masuk dalam hubungan-hubungan sosial dengan orang lain dalam usaha mencoba memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya.
Dalam kehidupan masyarakat yang terus berlangsung, kondisi-kondisi materil dan hubungan-hubungan sosial yang menyertainya ada terlebih dahulu dari individu dan independen dari setiap kemauan individu atau kemauan maksud-maksud yang sadar. Seperti yang berulang-ulang kali ditekankan Marx, bahwa kesadaran tidak terpisah dari pengalaman aktual orang dalam dunia riil ini dan tak satupun dari berbagai aspek kebudayaan ini yang terlepas dari dasarnya dalam dunia materil. Namun demikian, dunia kesadaran subyektif dan ide-ide budaya tidak hanya suatu cerminan lingkungan materil dan sosial.
b.    Penjelasan Materialistik tentang Perubahan Sejarah
Diterapkan pada pola-pola perubahan sejarah yang luas, penekanan materialistis ini berpusat pada perubahan-perubahan cara atau teknik-teknik produksi materil sebagai sumber utama perubahan sosial dan budaya. Hal ini akan mencakup perkembangan teknologi baru, penemuan sumber-sumber baru, atau perkembangan beru lain apapun dalam bidang kegiatan produksi.
Dalam The German Ideology, Marx dan Engels menelusuri perubahan-perubahan utama kondisi-kondisi material dan cara-cara produksi di satu pihak dan hubungan-hubungan sosial serta norma-norma pemilikan di lain pihak, mulai komunitas suku bangsa primitif sampai ke kapitalisme modern. Maksud dari The German Ideology adalah untuk menunjukkan bahwa manusia menciptakan sejarahnya sendiri selama mereka berjuang menghadapi lingkungan metirilnya dan terlibat dalam hubungan-hubungan sosial yang terbatas dalam proses ini. Tetapi kemampuan manusia untuk membuat sejarahnya sendiri dibatasi oleh keadaan lingkungan materil dan sosial yang sudah ada itu.
     Pandangan sejarah Marx merupakan pandangan sejarah yang dinamis dan oleh karena itu dia percaya bahwa kekuatan-kekuatan produksi akan berubah menjadi lebih baik dalm menyediakan kebutuhan-kebutuhan material.

2.    Kritik Terhadap Kapitalisme
          Sebelum membahas mengenai kritik Marx terhadap kapitalis. Kami akan kapitalisme itu sendiri. Kapitalisme merupakan sitem ekonomi di mana sejumlah besar pekerja yang hanya memiliki sedikit hak milik, memproduksi komoditas- komoditas demi keuntungan sejumlah kecil kapitalis yang memiliki hal-hal berikut: komoditas- komoditas, alat-alat produksi, dan bahkan waktu kerja para pekerja karena mereka membeli para pekerja tersebut melalui gaji. Namun, salah satu pengertian sentral Marx adalah bahwa kapitalisme lebih dari sekadar sistem ekonomi. Paling penting lagi kapitalisme adalah sistem kekuasaan. Rahasia kapitalisme adalah bahwa kekuatan-kekuatan politis  ( suatu cara menjalankan kekuasaan, dan suatu proses eksploitasi atas para pekerja ) diubah menjadi relasi-relasi ekonomi.
          Meskipun pendekatan teoretis Marx keseluruhannya dapat diterapkan pada tahap sejarah apa pun, namun perhatian utamanya adalah pada tahap masyarakat kapitalis dan perkembangannya di akhir masa feodal, namun karena ketegangan-ketegangan dan kontradiksi-kontradiksi internalnya akhirnya bubar dan berubah menjadi masyarakat komunis yang akan datang melalui kegiatan revolusioner kelas ploretar. Disini hanya akan meringkas beberapa ide pokok Marx tentang masyarakat kapitalis dan menunjukkkan konsep-konsep tambahan serta ide-ide yang dikembangkan terutama dalam Das Kapital yang dibutuhkan untuk suatu kritik Marxis yang menyeluruh. Maksud Marx yang dituangkan dalam Das Kapital adalah untuk mengungkapkan dinamika-dinamika yang mendasar dalam sistem kapitalis sebagai sistem yang bekerja secara aktual, yang berlawanan dengan versi yang diberikan para ahli ekonomi politik yang bersifat naif. Dia menerima dinamika-dinamika sistem itu yang berpusat sekitar produksi komoditi dan akumulasi modal. Produksi komoditi untuk pasar dan produksi barang-barang modal untuk dipergunakan sebagai alat produksi selanjutnya, keduanya itu mencakup tenaga kerja manusia.
Seperti banyak ahli ekonomi politik dizamannya, Marx menerima teori nilai tenaga kerja. Menurut teori ini, nilai pasar dari suatu komoditi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang menghasilkan produksi itu. Nilai ini merupakan faktor utama dalam menentukan harga komoditi itu.
Kritik Karl Marx terhadap kapitalisme tertuang pada hukum Karl Marx tentang kapitalisme, yang berisi tentang :
1.      Surplus pengangguran
Pada konsep tentang surplus pengangguran ini, Karl Marx berpendapat bahwa selalu terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja yang berdampak pada penekanan tingkat upah sehingga menjadi surplus value dan keuntungan tetap bernilai positif. Karl Marx melihat ada 2 faktor penyebab terjadinya surplus tenaga kerja ini. Pertama, yaitu Direct Recruitment yang terjadi akibat penggantian tenaga kerja manusia oleh mesin-mesin produksi. Kedua, Indirect Recruitment yang terjadi akibat adanya anggota baru tenaga kerja yang memasuki pasar tenaga kerja.
2.      Penurunan tingkat keuntungan
Menurut Karl Marx ada pengaruh yang kuat, para kapitalis menghimpun modal. Penghimpunan modal ini akan menyebabkan lebih banyak variabel modal yang digunakan untuk menambah tenaga kerja, sehingga akan menaikkan upah dan akan mengurangi tingkat pengangguran. Tingkat surplus value akan mengalami penurunan sebagai akibat dari naiknya upah, begitu juga tingkat laba juga akan turun. Para kapitalis akan bereaksi dengan mengganti tenaga kerja manusia dengan mesin dengan menambah organic composition of capital.
3.      Krisis Bisnis
Pada konteks krisis bisnis (depresi), Karl Marx berpendapat bahwa adanya perubahan orientasi atau tujuan dari proses produksi dari tujuan nilai guna pada zaman ekonomi barter berubah menjadi tujuan nilai tukar dan keuntungan saat dibawah kapitalisme, menyebabkan terjadinya fluktuasi ekonomi. Pada ekonomi barter, produsen hanya menghasilkan barang untuk dikonsumsi sendiri atau ditukar dengan komoditi yang lain, sehingga pada saat ekonomi barter ini tidak pernah terjadi over produksi. Sedangkan ketika tujuan produksi berubah menjadi nilai tukar dan keuntungan maka terjadinya over produksi pada suatu perekonomian akan mungkin terjadi. Over produksi itu sendiri akan berdampak pada menurunnya tingkat keuntungan. Perubahan tingkat keuntungan tersebut akan berdampak pada pengeluaran untuk investasi. Volatility dari pengeluaran investasi inilah yang menurut pendapat Karl Mark merupakan penyebab umum dari fluktuasi pada keseluruhan aktifitas ekonomi yang menghasilkan siklus bisnis.
4.      Jatuhnya nilai profit
Untuk memperoleh profit yang besar, aliran kapitalis menambah komposisi modal dan ternyata hal itu justru menurunkan profit. Kaum kapitalis secara periodik akan berusaha menanggulangi jatuhnya nilai profit dengan mengurangi investasi secara berlebih yang dapat menyebabkan aktifitas ekonomi mengalami fluktuasi yang nantinya bisa menyebabkan krisis. Fluktuasi menurutnya terjadi dalam suatu sistem karena pada dasarnya kebanyakan dari aktifitas kapitalis cenderung ingin mencari jumlah profit sebanyak mungkin.
5.      Konsentrasi modal
Karl Marx berpendapat bahwa perusahaan yang besar lebih bisa mencapai skala ekonomi yang lebih baik ketimbang perusahaan yang kecil, hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar itu dapat memproduksi dengan biaya yang rendah. Persaingan diantara perusahaan yang besar dan yang kecil menghasilkan pertumbuhan monopoli.
6.      Bertambahnya kesengsaraan kaum proletar
Kontradiksi kapitalisme menurut Marx menyebabkan bertambahnya tingkat kesengsaraan pada kaum proletar. Bertambahnya kesengsaraan secara absolut menunjukkan pendapatan dari masyarakat secara global menurun dalam sistem kapitalis. Hingga pada akhirnya Marx berasumsi secara konsisten bahwa hal yang harus dilakukan untuk menghilangkan kesengsaraan, yakni dengan lebih memperhatikan pada kualitas hidup mereka.

Walaupun perhatian utama Marx adalah krisis-krisis yang tak terelakan dari kapitalisme dan gambarannya tentang kapitalisme sebagai suatu sistem dominasi dan eksploitasi, sehingga menurut Marx kapitalisme harus digulingkan dan diganti dengan komunisme. Akan tetapi Marx juga melihat kapitalisme sebagai sesuatu yang baik dan bahwa kritik pedasnya terhadap kapitalisme adalah dari sudut kemungkinannya di masa yang akan datang. Terlepas dari sifatnya yang mengeksploitasi, kelahiran kapitalisme membuka kemungkinan-kemungkinan baru bagi kebebasan para pekerja. Sistem kapitalis membebaskan mereka dari tradisi-tradisi yang mengungkung masyarakat-masyarakat sebelumnya.
sumber referensi:
Apter, David E. 1996. Pengantar Analisa Politik. Cet. Ke-4. Jakarta: LP3ES.
Hart, Michael H. 2000. 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah. Cet. Ke-20. Jakarta: Pustaka Jaya.
Johnson, Doyle Paul. 1988. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid I. Jakarta: PT Gramedia.
_________________. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid II. Jakarta: PT Gramedia.
Ritzer, George. dan Goodman, Douglas J.2011. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana.
http://luk.staff.ugm.ac.id

1 komentar:

Posting Komentar