Jumat, 30 Desember 2011

Peranan Obyek Wisata Dalam Perkembangan Kepariwisataan Di Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat


Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) merupakan daerah wisata yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. D.I Yogyakarta memiliki beragam jenis bentuk  kepariwisataan, baik itu wisata budaya, wisata alam, maupun wisata jenis lainnya. Sektor pariwisata merupakan bagian penting dalam membangun suatu daerah, karena dari pariwisata ini diharapkan dapat diperoleh devisa, baik dalam penanaman modal asing maupun dalam industry pariwisata. Pariwisata sangatlah penting bagi suatu Negara, setidaknya terdapat tiga fungsi pariwisata dalam pembangunan Negara, yaitu segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak), segi social (penciptaan lapangan kerja) dan segi kebudayaan ( memperkenalkan budaya- budaya kita pada anak cucu dan wisatwan-wisatawan asing).
Suatu  daerah atau Negara akan sulit untuk mengembangkan sector kepariwisataannya jika  hanya memiliki sedikit bahkan tidak memiliki daerah tujuan wisata (DTW). Daerah tujuan wisata(DTW) adalah tempat/ objek yang dituju oleh wisatawan untuk memenuhi kebutuhan rekreasinya. D.I Yogyakarta memiliki banyak sekali DTW yang tentunya memiliki peran dalam proses perkembangan kepariwisataan.
Akan  sangat penting dan menarik untuk dibahas mengenai peranan obyek wisata dalam proses perkembangan pariwisata di D.I Yogyakarta. Dalam essay ini akan  dibahas tentang bagaimana obyek wisata  turut berperan dalam perkembangan kepariwisataan di Yogyakarta. Bagaimana dampak dan pengaruh obyek wisata yang ada terhadap proses perkembangan kepariwisataan di D.I. Yogyakarta. Bagaimana sikap masyarakat terhadap perkembangan dan perluasan obyek pariwisata yang ada di  Yogyakarta.

Pemahaman definisi pariwisata sangatlah beragam antara satu individu dengan lainnya, oleh karena itu dalam penulisan essay ini definisi pariwisata akan mengacu pada pengertian :
Menurut Kodyat (1983) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Pendapat tokoh lain yaitu Burkart dan Medlik (1987) menjelaskan pariwisata sebagai suatu trasformasi orang untuk sementara dan dalam waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.
Dari definisi yang diberikan oleh tokoh diatas dapat disimpulkan pengertian pariwisata yaitu perjalanan yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok dari satu tempat tujuan ketempat tujuan lainnya yang tidak biasa untuk mereka kunjungi sebagai usaha memenuhi kebutuhan rekreasi dan mencari keseimbangan maupun kebahagiaan dengan lingkungan alam,sosial, budaya dan ilmu.
Obyek wisata dapat diartikan sebagai tempat tujuan untuk orang berwisata/ memperoleh kebutuhan rekreasinya. Di D.I Yogyakarta terdapat banyak sekali obyek- obyek wisata yang menawarkan berbagai jenis model pariwisata yaitu misalnya wisata alam, wisata belanja, wisata budaya, wisata sejarah, wisata kesenian, dan lainnya.
Yogyakarta tumbuh dan berkembang sebagai daerah wisata diawali sejak tahun 1970-an. Dalam dunia kepariwisataan, Yogyakarta mendapat predikat sebagai daerah tujuan wisata kedua di indoneisa setelah Bali. Hal diatas dilatar belakangi oleh adanya obyek- obyek pariwisata di Yogyakarta, baik itu wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, maupun jenis lainnya yang perlu untuk dipelihara dan dikembangkan dari segi sarana- prasarananya, factor pendukung kepariwisataan lainnya, seperti transportasi dan akomodasi.
Dinyatakannya Yogyakarta sebagai daerah  wisata lebih memicu pemerintah D.I Yogyakarta untuk mengembangkan pariwisata dengan wujud penambahan sarana transportasi dan akomodasi dan juga pengembangan tempat- tempat wisata di daerah luar kota Yogyakarta, misalnya kaliurang, parang tritis, prambanan, dll.
Perkembangan pariwisata dalam suatu daerah menimbulkan dampak social budaya. Dampak social budaya disini dilihat sebagai konsekuensi dari perkembangan pariwisata yang dapat dilihat dari segi positif dan segi negative. Dampak positif dilihat sebagai keuntungan berkembangnya pariwisata dan dampak negatif dinilai sebagai kerugian yang timbul akibat berkembangnya pariwisata. Pada hakekatnya terdapat tiga bidang pokok yang terkena dampaknya yaitu ekonomi, social, dan lingkungan ( I Nyoman Erawan. 1987.47)
Dampak positif yang ditimbulkan akibat pengembanga pariwisata yaitu dalam bidang ekonomi, pariwisata dapat mendatangkan pemasukan devisa. Dengan adanya perkembangan pariwisata juga dapat menciptakan lapangan kerja baru yang berarti dapat mengurangi pengangguran. Bagi masyarakat disekitar obyek wisata tentunya mengalami peningkatan standar hidup dan kesejahteraan. Dampak positif lainnya yaitu pariwisata dapat mengenalkan kepada generasi muda dan wisatawan asing tentang kebudayaan yang ada di Indonesia. Pariwisata juga dapat menerangkan kepada anak cucu kita mengenai sejarah budaya yang ada.
Selain dampak positif, perkembangan pariwisata juga mempunya dampak negatif yaitu berupa gaya hidup masyarakat di daerah penerima wisatawan. Gaya hidup yang dimaksud disini adalah sikap, tingkah laku, maupun  perilaku yang diakibatkan adanya kontak langsung dengan wisatawan yang berlatar belakang budaya yang berbeda dengan budaya kita. Hal ini dinilai sebagai hal negatif karena masyarakat hanya meniru secara mentah apa yang ia lihat dan perhatikan tanpa menyaring dan memilah dengan baik.
Dalam hal kebudayaan, segi negatif yang muncul yaitu dengan terjadinya komersial budaya. Tempat suci, dijadikan sebagai obyek wisata. Tari- tarian sakral dan adat istiadat diangkat dan dipergelarkan secara umum untuk memuaskan kebutuhan para wisatawan. Dalam bidang lingkungan yaitu terjadinya penebangan pohon yang digunakan untuk sarana pariwisata dan pengrusakan ekosistem alam. Selain itu dampak negatif juga muncul dari penyimpangan- penyimpangan social yang muncul saat terjadinya perkembangan pariwisat, misalkan wisata seks, prilaku masyarakat, adanya limbah, dll. Hal diatas juga terjadi dalam proses perkembangan pariwisata di D.I Yogyakarta. Selain segi positif dampak perkembangan pariwisata ini juga menimbulkan segi negatif.
Berbagai usaha dilakukan oleh Dinas pariwisata PemDa D.I.Y guna menarik minat wisatawan untuk berkunjung yaitu dengan bekerja sama dengan lembaga- lembaga atau badan organisasi yang terkait, seperti dewan kesenian Yogyakarta untuk mengadakan Festival andhong, Festival kesenian, dan lain sebagainya. Yogyakarta yang mempunyai kekayaan dan kekhasan budaya menjadikan wisata budaya sebagai salah satu asset dan daya tarik bagi wisatawan local maupun wisatawan asing untuk berkunjung.
Untuk kepentingan yang berkaitan dengan perkembangan pariwisata di D.I Yogyakarta  pemerintah daerah Yogyakarta dalam hal ini dinas pariwisata dan juga badan swasta lainnya melakukan pembenahan diri dengan membangun, menata, dan memperluas daerah obyek- obyek wisata di Yogyakarta. Obyek- obyek wisata yang dimaksud antara lain Malioboro, candi prambanan, pantai parang tritis, lava tour merapi, keraton Boko, gua kiskenda, Monjali, dan obyek- obyek lainnya.
 Jika berbicara tentang dunia pariwisata di Yogyakarta, tentunya kita tidak bisa melewatkan obyek yang satu ini, yaitu Malioboro. Malioboro meruapakan kawasan wisata belanja yang sangat terkenal dan mnjadi salah satu Ikon wisata Yogyakarta. Malioboro berupa jalan yang membentang menuju ke keraton Yogyakarta yang disamping kanan dan kirinya terdapat lapak- lapak pedagangkerajinan khas jogja, oleh- oleh khas jogja dan sekarang berkembang dengan adanya swalayan, mall, dan took- took yang menjadikan malioboro sekarang ini menjadi pusat perbelanjaa di Yogyakarta. Keberadaan pasar beringharjo juga semakin menambah ramai kawsan malioboro ini.
Malioboro menjadi tujuan utama bagi para wisatwan yang berkunjung ke Yogyakarta. Nama malioboro begitu terkenal sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta. Kawasan wisata malioboro bisa dibilang sangat memenuhi standar daerah obyek wisata, yaitu dilihat dari posisi yang strategis ditengah- tengah kota, akses yang mudah bagi para wisatawan yaitu dengan adanya transjogja dan kawasan malioboro yang dekat dengan stasion tugu. Selain itu akomodasi juga berkembang pesat dengan adanya hotel- hotel maupun temapat penginapan di sekitar kawasan wisata mailoboro. Selain wisata belanja, wisatawan juga dapat berwisata kuliner yaitu warung- warunglesehan yang menyajikan makakan khas Yogyakarta.
Malioboro memanglah sangat berperan dalam perkembngan kepariwisataan di Yogyakarta. Nama malioboro yang begitu terkenal, akses yang mudah, wisata belanja, dan wisata kuliner membuat para wisatawan tertarik untuk berkunjung ke malioboro.
Perluasan dan pengembangan obyek wisata candi prambanan menjadi taman wisata candi itu dilandasi dengan motivasi untuk ikut serta melestarikan peninggalan budaya, mengamankan situs purbakala yang sangat pentinga artinya ditinjau dari segi arkeologi, pengembangan ilmu pengetahuan yaitu sejarah dan ilmu percandian, pengambangan daerah wisata dan peningkatan devisa dan taraf hidup masyarakat setempat. Dengan dibukanya dan dibuatnya candi prambanan sebagai taman wisata ini memberikan pilihan bagi para wisatawan untuki lebih lama berwisata di Yogyakarta yang sangat berperan dalam perkembangan kepariwisataan di Yogyakarta.
Bagi masyarakat sekitar kawasan wisata prambanan, perluasan obyek wisata candi menjadi taman wisata candi diharapkan membawa dampak bagi kemajuan masyarakat, baik kemajuan dibidang ekonomi, maupun kemajuan dibidang pendidiakn atau tingakat ilmu pengetahuan. Kemajuan masyarakat ini diaharapkan dapat menaikkan status social masyarakat. Selain itu pengembangan wisata candi akan dapat memperkenalkan budaya daerah kepada para wiatawan, baik wisatawan local maupun wisatawan asing. Harapan bagi daerah juga pada peningkatan devisa dan bagi masyuarakat terbukanya lapangan kerja dan lahan usaha baru bagi masyarakat.
Obyek wisata lainnya yang menjadi sasaran perhatian untuk dikembangkan lebih lanjut yakni Pantai Parangtritis yang menyimpan banyak sumber daya untuk dikembangkan secara optimal. Sumber daya yang dimaksud disini adalah pantai dengan udara yang bersih, perbukitan pantai, penginapan dan rumah makan,dll. Di antara sumberdaya- sumber daya diatas, pantai merupakan hal yang paling diutamakan untuk menarik minat wisatawan. Diantara banyak pantai yang terdapat di D.I.Y, parang tritis menjadi Ikon pantai di Yogyakarta yang sangat terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan. Akses menuju parang tritis menjadi lebih mudah dengan adanya jembatan kali opak yang member kemudahan transportasi untuk menuju parang tritis. Setiap wisatawan yang hendak berkunjung ke Yogyakarta tentunya akan berat untuk melewatkan pantai parangtritis ini karena penasaran kenapa pantai ini begitu terkenal baik dari adanya mitos nyiroro kidul maupun dari segi keindahan pantai.
Dikawsan wisata pantai parang tritis masyarakat memberikan tanggapan baik yaitu dengan dikembangkannya pantai parang tritis sebagai kawasan wisata, akan semakin ramai. Semakin ramainya pantai parang tritis sebagai daerah wisata akan membawa kemajuan bagi masyarakat disana. Dan hal yang tidak kalah penting yaitu dengan ramainya pantai parang tritis untuk dikunjungi para wisatawan akan menambah pendapataan daerah. Dibukanya pantai parang tritis sebgai obyek wisata pantai memberikan penambahan pilihan obyek wisata bagi para wisatawan asing maupun  local untuk berkunjung dan berlama- lama di Yogyakarta. Hal ini juga  memberikan peran yang luar biasa terhadap perkembangan kepariwisataan di D.I Yogyakarta.
Obyek wisata lainnya yang juga member peran penting terhadap perkembangan kepariwisataan lainnya di Yogyakarta adalah lava Tour Merapi.  Lava Tour Merapi adalah suatu obyek wisata yang dicanangkan pasca letusan Merapi 2010. Lava Tour ini adalah wisata untuk menyaksikan dampak alam dari letusan gunung Merapi. Setelah letusan gunung merapi pada tahun 2010, kawasan merapi dijadikan sebagai obyek wiata oleh pemerintah daerah Yogyakarta. Nama merapi sebagai gunung berapi yang mengalami erupsi empat tahun sekali ini begitu terkenal dan menjadikan timbulnya rasa penasaran dikalangan warga Indonesia yang  akhirnya menarik minat mereka untuk mengunjungi kawasan wisata merapi.
Para wisatawan disajikan pemandangan keadaan daerah sekitar merapi yang telah dilalui lava atau lahar merapi. Letusan hebat merapi pada tahun 2010 kemaren menyebabkan dampak yang luar biasa, karena erupsi kali itu merupakan erupsi terdahsyat dalam 20 tahun terakhir. Tidak hanya wisatawan local saja yang berkunjung ke lava tour merapi, namun wisatawan asing pun antusias untuk mengunjungi merapi dan melihat dampak dari daerah yang dilalui lahar merpai tersebut. Di kawasan merapi ini juga terdapat banyak penginapan yang sebelumnya memang sudah ada untuk rekreasi keluarga. Selain dapat melihat dampak erupsi merapi, wisatawan juga disuguhi pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Pemandangan diatas gunung merapi begitu indah yaitu di wisata kali adem yang juga sangat terkenal di daerah kawasan wisata lava tour merapi. Dibukanya kawsan merapi sebagai daerah tujuan wisata menjadikan Yogyakarta semakin kaya akan obyek wisata yang menimbulkan minat bagi wisatawan untuk berkunjung ke yogyakarata dan melihat keindahan pemandangan alam kawasan lava tour merapi.
Di D.I Yogyakarta masih terdapat banyak lagi obyek- obyek wisata yang juga menimbulkan minat bagi para wisatawan untuk berkunjung. Obyek wisata tersebut misalnya; Monjali, alun-alun Alkid (alun- laun kidul), keraton Boko, kebun binatang gembira loka,dan masih bnyak lagi obyek wisata yang ada di Yogyakarta. Monjali yang merupakan singkatan dari “ Monumen Jogja Kembali” merupakan obyek wisata yang menyajikan gambaran sejarah kembalinya pemerintahan Indonesia di Yogyakarta. Monjali berbentuk gedung semacam pyramid yang didalamnya terdapat benda peninggalan, foto, maupun arsip lainnya yang dijadikan sebagai penarik minat wisatawan. Monjali bisa dikatakan “obyek wisata sejarah” dan “obyek wisata pendidikan” yang ada di Yogyakarta.
 Alun- alun kidul yogyakrta sebenarnya sama dengan alu- alun lain di kota- kota di Indonesia. Hal yang menjadikan alun- alun kidul yang sering disingkat dengan istilah ”ALKID” menjadi sangat menarik dan dijadikan obyek wisata yaitu karena adanya tradisi “masangin”. Masangin yaitu suatu tradisi yang menganggap bahwa barang siapa yang bisa melewati dua pohon besar yang terdapat di alkid ini akan terpenuhi keinginannya. Selain tradisi masangin di alkid juga terdapat sepeda lampu yang membuat alkid ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya.
Keratin boko merupakan obyek wisata berupa candi yang berada diatas bukit. Hal yang menarik dari keratin book ini adalah pemandagan perbukitan yang begitu indah. Keratin boko dapat dikategorikan sebagai wisata alam, wisata budaya, maupun wisata sejarah. Keratin boko saat ini dalam proses promosi dan sosialisasi kepada masyarakat, karena pemerintah melihat keraton boko ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata yang mendukung perlembangan pariwisata di Yogyakarta. Selain obyek- obyek diatas, di Yogyakarta masih banyak obyek- obyek wisata lainnya seperti kebun binatang gembira loka yang menjadi pilihan selanjutnya bagi para wisatawan untuk berwisata di Yogyakarta. Obyek- obyek wisata yang telah disebutkan diatas tentunya memberikan peran yang penting terhadap perkembangan pariwisata di Yogyakarta.
Berkembangnya dunia pariwisata di Yogyakarta ini mendapat tanggapan baik dari masyarakat. Pada umumnya tanggapan masyarakat terhadap berkembangnya dunia pariwisata berkaitan dengan harapan- harapan yang mengacu pada kebutuhan ekonomis, misalnya dengan adanya kesempatan kerja, majunya usaha mereka, dan lain sebagainya. Masyarakat menganggap bahwa pengembangan pariwisata merupakan salah satu program kebijakan pemerintah untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat. Memanglah pada kenyataannya dengan berkembangya obyek wisata di Yogyakarta ini dapat membuka lahan baru bagi masyarakat untuk berusaha dan meningkatkan taraf hidupnya.
Jadi, dunia pariwisata di D.I Yogyakarta akan sulit mengalami perkembangan jika tidak ada obyek- obyek wisata yang mendukung dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta. Tentunya sangat sentral peran dari obyek- obyek wisata yang ada terhadap masa depan dunia pariwisata di Yogyakarta. Perlu adanya pembenahan, pembangunan, penataan dan perbaikan pada beberapa obyek wisata yang ada di jogja ini agar menimbulkan kesan positif bagi para wisatawan untuk berkunjung kembali ke Yogyakarta. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatakan minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta, salah satunya dengan memperbaiki akses transportasi dan akomodasi dan juga menambah obyek- obyek wisata sebagai opsi referensi bagi wisatawaan untuk berkunjung dan berlama- lama di Yogyakarta. Pemerintah juga harus lebih genjar mempromosikan obyek- obyek wisata potensial yang ada di Yogyakarta agar berkembang dan menarik minat masyarakat/ wisatawan untuk berkunjung.
 berkembangnya industry pariwisata akan menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitar obyek wisata. Pengaruh yang muncul terutama terhadap kehidupan ekonomi, social, dan budaya. Pengaruh yang muncul tidak hanya pengaruh positif, namun pengaruh negatipun muncul dari adanya perkembangan pariwisata. pengaruh positifnya masalkan dalam bisang ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, pemasukan daerah, peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar kawsan wisata, dll. Dampak negatifnya yaitu pada lingkungan, adanya penyimpangan social, perubahan sikap dan gaya hidup yang bertolak belakang dengan kebudayaan Indonesia.



  1.  Daftar pustaka:
Gatut, murniatmo. 1993. Dampak pengembangan pariwisata. Yogyakarta. Depdikbud.


1 komentar:

Posting Komentar